Rabu, 07 Oktober 2020

Ku Nikmati Tubuh Saudara Ku Sendiri

Cerita Sex 2020 - Perkenalkan namaku Andi, kejadian ini terjadi ketika sebelum aku menikah dan berkeluarga, dulu aku tinggal di kota Jakarta Pusat, di belakang rumahku tinggal keluarga Marwan. Sebenarnya dia masih termasuk keluarga besar kami, tapi hubungan saudaraku hanya dengan bapaknya yang sepupu dari ibuku, sedangkan lisa adalah anak yang dibawa dari isti omku Marwan karena dia menikahi seorang janda dari daerah bogor. Saat aku masih dibangku SMP hingga SMA aku sering kerumah omku ini, dan karena pengaruh dari buku-buku porno dan juga film porno aku mulai berani memegang-megang bagian sensitif dari tubuh Lisa, keluarga omku Marwan tidak curiga karena aku masih mereka anggap saudara atau keponakan jauh. Dulu sering saat dia sedang menyapu aku memeluk Lisa dari belakang dan meraba-raba payudaranya atau saat aku menginap aku meremas-remas tangan dan mengelus pahanya, Lisa masih lugu saat itu dan hanya respon birahi yang di berikan tanpa dia mengerti harus bagaimana saat itu, akupun sering beronani dan membayangkan seandainya aku bersetubuh dengannya. 3 tahun berlalu, dan kini aku bekerja di perusahaan export import, Lisa pun menikah dengan Roni pria yang juga masih tetangganya di kota Jakarta. Roni adalah pria yang berprofesi sebagai ojek. Aku sudah tidak tinggal di kota Jakarta, tapi kost di daerah T yang masih dalam wilayah Jakarta juga, hal ini agar dekat dengan tempat aku bekerja. Saat itu aku sedang dinas luar, dan karena kebetulan lewat daerah Jakarta, maka aku sempatkan mampir kerumah Om Marwan untuk sekedar beristirahat sebentar, ternyata Om Marwan sedang bekerja dan istrinya teteh Indri sedang menunggu warung nasinya, yang ada hanya adik Lisa yang tuna rungu atau bisu. Saat itu pernikahan Lisa baru 1 tahun, ketika aku datang dia sedang menonton Tv dan mengenakan daster tanpa lengan.
"Hai Lis...Apa kabar?" sapaku. "Eh Andi...Lama ngga keliatan, ayo masuk...Tumben, ada apa nih?" sahutnya lembut. "Kebetulan aku lewat sini jadi sekalian mampir" Jawabku. Dia membuka lemari es dan memberiku segelas air dingin, setengah jam kemudian dari mulutnya meluncur cerita tentang Roni suaminya, dulu suaminya itu tukang jajan ke tempat prostitusi dan jika berhubungna intimpun hanya sebentar...Kadang penisnya pun tidak mau ereksi. Aku mendengarkan ceritanya dengan santai, dan akhirnya dia mengatakan soal aku dan dia dulu yang membuat jantungku berdegup keras.
"Jadi ingat dulu ya di? Saat kita masih..." Kujentikan jariku dimulutnya agar tidak meneruskan kalimatnya dan secara spontan kuremas jemari tangannya, dan kulumat bibirnya dengan penuh nafsu serta kupeluk tubuhnya erat. Lisa melenguh tanda birahinya juga mulai memuncak. "Arghhh...Di...Ahhh." Penisku sudah sangat tegang seakan akan loncat dari celana panjang kerjaku. Kini kuarahkan lidahku ke lehernya, kemudian turun kebelahan dadanya, Lisa makin mendesah hebat dan reflek tangannya membuka resleting celanaku dan mencari penisku yang sudah menegang keras. Dikocoknya penisku lembut dan perlahan, rasa nikmat menjalar diseluruh tubuhku. Kubuka tali dasternya dan kini Lisa hanya mengenakan bra dan celana dalamnya saja.
Sedangkan jari-jemari Lisa mulai melepas kemejaku, dan dengan lihai dia melepas celana panjangku, ku buka bra yang menutupi payudaranya yang masih kencang karena Lisa belum mempunyai anak, kujilat dan kuremas pelan kedua bukit indahnya itu. "Ahh... Andi...Ohh...Sayang...Terus...Enak...Ahhh" desahannya membuat libidoku makin meninggi dan meledak-ledak. Aku tak banyak membuang waktu, kulepaskan celana dalamnya yang berwarna putih dan kulepaskan juga celana dalamku, hingga penisku kini berdiri tegang bebas dan siap menuju lubang surgawi miliknya. Kuarahkan mulutku keliang vaginanya. Lalu mulai kujilati vaginanya yang sudah basah karena dia sudah mengalami birahi yang sangat tinggi, dan sesekali kuhisap pentilnya yang kemerahan. "Akhhh....Andi...Kamu apakah vaginaku...Akhhh... Bang Roni tidak pernah melakukannya....Arghhhh. Lisa mulai meracau, mungkin suaminya karena dulunya sering jajan duluar makanya jarang atau bahkan tidak mengerti apa itu foreplay. Kesempatan...kata ku Jilatan makin menggila dan Lisa mengoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan pertanda dia sudah lupa diri dan lupa segala-galanya bahwa kini statusnya sudah menjadi istri Roni. "Ohh...Andi...Lisa ga tahan...Masukin doong....Please...Ahhh...Masukin kontolmu di.... Kulihat Lisa sudah tidak sabar lagi untuk menggapai orgasme dan melebarkan kedua kakinya. Kuhujankan penisku ke vaginanya yang sudah basah...Lebih mudah bagi penisku dan langsung masuk ke dalam vaginanya. "Oughhh...Arghhh kontol Andi enak...Ahhh...Coba dari dulu kami lakukan ini ke aku" ucapnya. Lisa meracau tak karuan, kugenjot penisku keluar masuk vaginanya dan lambat lain makin cepat dan cepat, sehingga menimbulkan suara "Plokkk...Plokk..." 30 menit berlalu kuhujamkan penisku kedalam liang surgawinya, tiba-tiba... Vaginanya menjepit keras penisku dan dia memeluk erat serta mengigit putingku. Rupnya dia sebentar lagi akan orgasme...Kupacu penisku lebih cepat dan tubuhnya menggelepar-gelepar karena nikmatnya. "Andi...Lisa keluar" "Iya...sayang...aku juga sebentar lagi" ucapku terengah-engah. Karena penisku juga sudah mengeras dan berdenyut-denyut siap memuntahkan laharnya. "Liss...Oh aku juga keluar" Tubuhku ambruk di dadanya, dengan tubuhnya berkeringat kuelus payudaranya dan kucium bibirnya. "Lisa...Barang kamu enak." "Barang kamu juga di" sahut lisa lemas tak berdaya.
Tanpa kami sadari ada sepasang mata mengawasi dari tadi, bahkan mungkin dari awal, kulirik ruangan sebelah yang hanya tertutup tirai, kulihat disebelahku Lisa sudah tertidur pulas karena kelelahan, kuhampiri orang yang mengintipku sejak tadi, rupanya itu adalah adik Lisa, dia hanya melihat penisku yang kini sudah mulai kembali tegang. Kutunjuk dengan jari kearah penisku dengan maksud apakah dia menginginkan ini juga seperti yang dilihatnya tadi.
Kuraih tangannya untuk memegang penisku, tangannya gemetar karena aku tahu pasti dia berlum pernah di sentuh laki-laki apalagi diraba, aku takut ada orang lain lagi yang datang dan ada mata lain yang menangkap basah perbuatanku ini, maka segera kubuka bajunya dan seluruh pakaian dalamnya,kusedot dan kuhisap payudaranya dan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. "Uhhh...Mphhh...Shh" Mbak Mina mulai keenakan karena mungkin dia sudah hornya dari tadi melihat adeganku dengan Lisa, kuhujankan penisku agar keras kelubangnya yang masih perawan, kututup mulutnya agar tidak berteriak atau mengeluarkan suara keras. Kugenjot makin cepat dan cepat, Mbak Mina kusuruh nungging dan tangannya berpegangan pada bibir ranjang, kugenjot penisku keluar masuk, tiba-tiba dia berbalik lalu dengan ganasnya memegang penisku untuk di masukkannya ke vaginanya dari depan lalu mengajakku jatuh ke ranjangnya, kugenjot lagi dia dengan posisi normal seperti yang dia inginkan.
"Mph...Arghh....Ahhh...Akhhh" karena bisu dia tidak bisa mengatakan akan orgasme atau keluar, maka dia hanya memeluk erat dan mengigit leherku lalu terkulai lemas dengan mata terpenjam, aku harus orgasme juga dengannya,pikirku. Tidak peduli dia sudah terkulai lemas dan memejamkan matanya, kugenjot dia dengan cepat dan penisku mulai berdenyut-denyut agak lama kini aku mengalami orgasme, karena sepengetahuanku, jika pada permainan kedua laki-laki akan mempunyai daya tahan yang agak lama. Nafasku mulai terengah-engah dan sambil ku genjot vaginanya yang sudah semakin basah itu dan terus kucumbui bibirnya walaupun Mbak Mina tidak merespon atau mungkin tidak tau bagaimana cara berciuman. "Shhh....Mbak... Aku mau muncratt...arghhhh" kutumpahkan sperma ku di dalam liang vaginanya yang hangat.
Ahhh...nikmat sekali istirahatku siang ini. Kukenakan pakaianku dan kubangunkan lisa untuk berpamitan, sambil kubisikan padanya. "Lain kali kita ketemu di luar ya!!!" lisa hanya menjawab dengan anggukannya dan senyuman. Ohhh senangnya hari itu bisa bersetubuh dengan dua wanita dalam satu hari. Semenjak kejadian itu saya dan mbak Lisa bahkan Adiknya sering mengulangi adegan itu terus menerus.

0 komentar:

Posting Komentar